ASAL MULA NYAMUK BERDENGUNG
Di ceritakan kembali oleh samsuni
Nyamuk adalah sejenis serangga pembawa
penyakit yang mempunyai dua sayap bersisip , tubuh yang langsing, dan enam kaki
yang panjang . dari berbagai jenis nyamuk yang ada , jarang sekali yang
memiliki ukuran tubuh melebihi 15 mm. Menurut cerita masyarakat yogyakarta,
dahulu ukuran nyamuk besarnya sebesar kambing dan dapat bicara layaknya
manusia. Namun karena tersebab oleh sebuah peristiwa , tubuh nyamuk yang semula
besarnya sebesar kambing tersebut berubah menjadi kecil dan suaranya pun
berubah menjadi berdengung . peristiwa apakah yang menyebabkan nyamuk berubah
menjadi kecil dan suaranya menjadi berdengung ? ikuti kisahnya dalam cerita
asal mula nyamuk berdengung berikut ini!
***
Alkisah, di kaki bukit di daerah
kabupaten gunungkidul, yogyakarta, terdapat sebuah dusun terpencil yang jauh
dari keramaian. Penduduk dusun tersebut senantiasa hudup rukun, damai, dan
sejahtera. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka berladang dan beternak
hewan seperti sapi dan kambing. Setiap hari mereka pergi ke ladang dan
ngarit (mencari rumput) untuk ternak mereka dengan perasaan aman dan
tenang.
Suatu ketika, suasana damai dan tenang
tersebut terusik oleh kabar akan datangnya seekor ratu nyamuk ke dusun itu.
Seluruh warga pun menjadi cemas dan takut keluar rumah untuk mencari nafkah.
Bagaimana mereka tidak takut, tubuh ratu nyamuk itu amat gemuk dan ukurannya
sebesar kambing. Ratu nyamuk itu juga memiliki kaki yang panjang dan berbulu.
Deat runcing dan tajam demikian pula paruhnya sehingga dapat mencucuk kulit
hewan yang kasar seperti kuda sekalipun. oleh karena itu, setiap orang atau
hewan yang di hisapnya akan meninggal karena kehabisan darah.
Merasa teracam keselamatannya, para warga
pun segera mengadakan rembug (musyawarah desa) yang di pimpin langsung
oleh kepala dusun setempat.
“bagaimana kalau ratu nyamuk itu kita
jebak dan binasakan beramai-ramai?” usul salah seorang warga.
“maaf, saudara. Saya kira apa yang anda
usulkan itu tidak akan berhasil,” sanggah seorang warga lainnya, “ratu nyamuk
itu dapat terbang tinggi sehingga sulit untuk menjebaknya, apalagi
membinasakannya.”
Suasana musyawarah tersebut cukup
menegangkan. Sudah banyak usulan yang di sampaikan oleh warga, namun belum
satupun yang disepakati secara bersama-sama oleh seluruh peserta rapat.
Sebagian dari warga sudah ada yang merasa cemas dan putus asa karena belum juga
menemukan cara yang tepat untuk membinasakan si ratu nyamuk.
“tenang, saudara-saudara! Kita tidak
perlu berputus asa,” ujar kepal dusun, “setahu saya, ratu nyamuk itu memakai
sebuah subang yang menjadi rahasia kesaktiannya. Jika subang itu kita ambil,
tentu kekuatannya akan hilang dan akan berubah menjadi kecil. Dengan demikian,
kita dapat mengalahkannya dengan mudah.”
“tapi, pak dukuh. siapa yang akan berani
mengambil subang ratu nyamuk itu.” Tanya seorang warga.
Mendengar pertanyaan itu, seluruh peserta
rapat terdiam seraya saling memandang satu sama lain. Mereka semua bingung
karena takut darahnya di serap oleh si ratu nyamuk. Ditengah kebingungan para
warga, sang kepala dusun melanjutkan pembicaraannya.
“saya juga mendengar kabar bahwa saat ini
si ratu nyamuksedang siap bertelur. Dengan demikian, dia pasti memerlukan
pertolongan saat akan mengeluarkan telurnya. Satu-satunya oranng yang dapat
menolongnya adalah seorang dukun bayi,” ungkap sang kepala dusun.
“lalu, bagaimana si dukun bayi dapat
mengambl subang ratu nyamuk itu?” tanya seorang yang lain dengan bingung.
Dengan tenang kepala dusun menjawab,”
sebelum menolongnya, dukun bayi itu harusmeminta sebuah syarat kepada si ratu
nyamuk yaitu menyerahkan subangnya,” jelas sang kepala dusun.
Mendengar penjelasan itu, seluruh peserta
rapat mengangguk-anggukkan kepala pertanda setuju. Akhirnya, para warga
bersepakat untuk meminta pertolongan kepada mbok surti, satu-satunya dukun bayi
yang ada didusun tersebut. Mbok surti di kenal sebagai dukun bayi.
‘bagaimana mbok surti, apakah kamu
bersedia untuk melakukan tugas ini?” tanya kepala dusun kepada embok surti yang
juga hadir dalam musyawarah itu.
“ demi keamanan dan ketentraman bersama,
saya bersedia melakukan amanat para warga ini,” jawab mbok surti.
Suatu hari, saat hendak bertelut ratu
nyamuk datang menemuai mbok surti untuk meminta pertolongan. Sesuai dengan yang
diamanatkan kepadanya, mbok surti pun mengajukan persyaratan itu kepada ratu
nyamuk.
“saya bersedia membantumu wahai ratu
nyamuk, tapi dengan syarat kamu harus menyerahkan subangmu kepadaku,” tegas
mbok surti.
“baiklah, mbok surti. Aku terima
persyaratanmu,” kata ratu nyamuk.
Setelah menyerahkan subangnya kepada mbok
surti, ratu nyamuk itu segera terbang ke atas sebuah pohon. Sementara itu, mbok
surti segera menyimpan subang itu baik-baik. Ia kemudian mengambil seonggok
jerami dan meletakkannya di bawah pohon tempat ratu nyamuk bertengger.
“hai, mbok surti! Untuk apa jerami itu?”
tanya ratu nyamuk.
“kamu akan bertelur di atastumpukan
jerami ini agar telur-telurmu aman,” ujar mbok surti.
Tanpa merasa curiga sedikit pun, ratu
nyamuk itu segera terbang rendah diatas tumpukan jerami setelah mbok surti
memintanya. begitu ia hendak mengeluarkan telurnya, mbok surti dengan cepat
membakar tumpukan jerami itu. Apipun menyala sangat besar dan kemudian padam
dengan cepat sehingga menimbulkan kepulan asap tebal yang berwarna hitam. Tak
ayal, si ratu nyamuk pun jatuh ke tanah dan menggelepar-gelepar terkena kepulan
asap jerami. Beberapa saat kemudian, telur sebesar jagung keluar dari tubuhnya
dengan jumlah yang sangat banyak. Pada saat yang bersamaan, tubuh ratu nyamuk
itu perlahan-lahan berubah menjadi kecil sehingga sebesar telurnya. Hal itu di
karenakan tubuhnya yang amat lemah, sementara subang saktinya sudah tidak
melekat padanya.
Beberapa saat kemudian, telur ratu nyamuk
yang jumlahnya banyak itu tiba-tiba menetas menjadi nyamuk-nyamuk kecil. Ratu
nyamuk kemudian mengajak anak-anaknya untuk mengelilingi mbok surti dan merebut
kembali subangnya, namun, saat ia hendak meminta subangnya kepada mbok surti,
suara yang keluar dari mulutnya hanya suara dengungan.
“ngung... ngung.. ngung...,” demikian
suara dengungan ratu nyamuk itu.
Suara dengungan tersebut kemudian ditiru
oleh seluruh anak-anaknya. Mbok surti yang tidak mengerti maksud suara
dengungan itu segera meninggalkan mereka. Namun, ratu nyamuk dan anak-anaknya
terus mengejar dan mengelilinginya sambil berdengung-dengung. Oleh karena
merasa terganggu oleh suara dengungan itu, mbok surti segera mengumpulkan
jerami lalu membakarnya. Begitu api yang membakar jerami tersebut padam asap
tebal pun mengepul dan mengenai ratu nyamuk dan anak-anaknya. Mereka pun
berterbangan meninggalkan mbok surti karena tidak tahan dengan asap jerami itu.
Berkatbantuan mbok surti mengusir nyamuk-nyamuk tersebut, penduduk di dusun
itubkembali hidup aman dan tentram. Mereka pun dapat mencari napkah dan mencari
rumput di ladang tanpa di hantui oleh perasaan cemas.
Sejak peristiwa tersebut, nyamuk bertubuh
kecil dan hanya bisa berdengung. Nyamuk-nyamuk tersebut hanya bisa mengeluarkan
suara dengungan. Meski demikian, mereka akan terus mengejar mbok surti untuk
meminta subangnya. Itulah sebanya mereka selalu mengganggu manusia hingga saat
ini dengan dengungan di dekat telinganya. Demikian pula, hingga saat ini masih
banyak penduduk desa yang menggunakan asap jerami untuk mengusir nyamuk.
***
Demikian cerita asal mula nyamuk
berdengung dari daerah yogyakarta. Sedikitnya ada dua pesan moral yang dapat
dipetik dari cerita di atas yaitu keutamaan musyawarah untuk mufakat terlihat
pada sikap dan prilaku para warga dusun. Pada saat menghadapi sebuah masalah,
mereka senantiasa mengadakan musyawarah untuk mencari pemecahannya secara
bersama-sama. Kedua, keutamaan suka menolong terlihat pada sikap mbok surti.
Demi ketentraman seluruh warga, ia bersedia menolong para warga dari gangguan
ratu nyamuk dengan keberanian dan pengetahuan yang di milikinya. Berkat
pertolongannya, warga dusun pun kembali hidup aman dan tentram.
~semoga bermanfa'at ^_^ ~
sumber : http://ceritarakyatnusantara.com